JUDUL : PREMAN HALTE TOUBAT
Mustofa dan Rhopieck adalah sahabat yang hangat mengalahkan mentari, mreka teman sekelas di sekolah MA DARUSSALAM NGENTRONG, mereka juga tetangga satu kompleks,yang samgat akrab dan rukun tetangga.
Suatu harii ketika hangatnya sinar sang mentari memberi kenhangatan pada kulit ari, mereka berangkat ke sekolah dari rumah masing-masing , yang kemudia merteka bertemu di tengah parjalanan menuju halte busway,
Rhopieck : ( berjalan dari menuju halt busway )
Mustofa : ( berjalan menuju halte yang kemudia bertemu dengan Rhopieck, sedikit menghentak) “hoeeiiiiyyy assalamualaikum brouw, udah sarapan kan ?”
Rhopieck : ( terhentak) “wa’alaikumussalam brouuw,ya udahlah, kita gituloch,” ( tersenyum kecil seraya mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Mustofa )
Yang kemudian mereka berjalan bareng menuju halte busway,tanpa mereka sadari ada pereman yang tengah mengawasi mereka,
Pereman : “wahhhhhh. . . . ada mangsa neich.” ( nongkrong dipinggir jalan sambil mengusap-usap janggut nya,dan mata menatap tajam ke arah Mustofa dan Rhopeick,kemudisn mngikuti mereka hingga sampai halte busway )
Sampailah Mustofa dan Ropeick di halte kemudian duduk di kursi halte ,dan sang preman pun menghampiri mereka,
Preman : “bagi dweit …!!!!!!” (kaki kiri diatas kursi halte tepatnya samping kanan Rhopieck, mata menatap tajam kearah kedua bola mata Rhopeick,sesekali menoleh k earah Mustofa )
Rhopieck : (raut mimic ketakutan )
Mustofa : “dweit apaan bank ?” ( dengan suara keras, berdiri seakan menanatang sang preman,dengan wajah yang penuh kebencian )
Preman : “ apa loe , nantangin gua loe ?”( suara mengimbangi suara mustofa,berdiri tegak menatap Mustofa penuh nkebencian, tangan menggenggam )
Rhopeick : “bank bank bank, . . . .” (memegang pundak sang preman,mencoba membela teman nya )
Preman : “apa lagi nei, . . .!!!” (menoleh kehadapan Rhopeick seraya membuang tangan Rhopeick dari pundaknya ) “mana duweit nya haeeeech, ceban, ceban, . . . . . cepetannnnn !” (tangan kiri memegang pundak Rhopeick , tangan kanan diangkat setinggi sikut lalu jari digerak- gerakan)
Mustofa : “yach bank, dia mana punya duweit segitu, bwat ongkos aja pas-pasan bank,” ( berlagak meremehkan Rhopeick agar tidak dimintai dweit)
Preman : “ loe, diem aja loe disitu !” ( menoleh kearah Mustofa,tangan menunjuk Mustofa, dan kemudian berbalik lagi seperti semula ) “ cepetan kluarin dweit loe, . . taw gua beri nei, ?!!” (tangan kiri memegang kerah bagian depan, dan tangan kanan bersiap memukulRhopeick )
Rhopeick : “ am, ampun bank,” ( posisi tangan melindumgi kepala dan badan agak membungkuk )
Ketika akan terjadi pemukulan, ada seorang ustad yang kebetulan jug a maw bepergian menggunaka
Ustadz : “haiy, !!!!!! ada apa ini,?” ( membentak ketika mengetahui sang preman yang terlihat dalam posisi akan member pukulan pada Rhopeick, dan berjalan mandekati mreka)
Preman : ( spontanitas menarik semua posisi, keposisi yang sopan dan tertuinduk hina)
Mustofa :“ ya tu, pak ustadz,si abang malakin kita pak uistadz,” ( dengan gerakan meyakinkan pak ustadz bahwa sang preman mau memalaki mereka berdua)
Pak Ustadz : (semula memperhatikan pengaduan Muatofa,lalu menghadap kearah sang preman) “ haeiy apa benar demikian,?!!!”
Preman : “ ampuni saya Pak Ustadz” (dengan suara rendah dan perasaan yang hina)
Pak Ustadz : “memohon lah ampun kepada-Nya,” (jari telinjuk tangan kanan menunjuk kearah atas) “dan mamintalah maaf kepada saudaramu” (jari kana berpidah kearah Mustofa dan Rhopeick ) “ karena sesungguhnya kita adalah saudara” (lalu menghadap pada sang preman ) “dan kamu,jika kamu membutuhkan uang,berihktiarlah kamu dangan cara yang halal dan bertaubatlah kamu,” ( kemudian kearah Mustofa dan Rhopeick) “ .. dan kalian, . . jaga diri kalian,!!!!”
Preman : “ya pak ustadz , . . .terima kasih pak ustadz, . .” (menyongsong tangan pak ustadz untuk dicium tangan beliau)
Pak Ustadz : “sekarang tumbuhkan perdamaian antara kalian,berjabat tanganlah kalian sebagai simbolis perdamaian kalian” (menasehati mereka bertiga)
Preman, Mustofa, Rhopeick: (berjabat tangan dengan wajah tersenyum paksa)
Busway yang ditunggu pun tiba,
Utadz : “ ya sudahlah, yang sudah biar berlalu dan telah tiba busway yang saya tunggu,saya mau pergi wassalamualaikum, “
Preman, Mustofa, Rhopeick: “wa’alaikum salam Pak Ustadz” (srentak menjawab bersama)
Ustadz : ( berjalan beberapa langkah lalu berbalik) “ingat pesan saya , . .. !!”
Preman, Mustofa, Rhopeick: “iyaaaaaa pak ustaaaaaaaaaaaadz.” (sembari menganggukan kepala)
Preman : “mafin kehilafan gua ea brow” (tangan kiri memegang pundak Rhopeick bagian kanan,dan tangan kanan memegang pundak kiri Mustofa secara bersamaan kemudian pergi begitu saja)
Mustofa, Mustofa, Rhopeick: (tercengang keheranan dengan sifat sang preman yang brubah begitu spontan)
Mustofa : “hoeiy ayo udah dteng tuh busway kita” (memukul canda pundak Rhopeick)
Rhopeick : “ hae , . . .?????,ouw ea ayooo kita telat neich ,!!!!!” ( tersentak kaget)
Mereka pun lari menuju busway dengan tergesa-gesa kareaq waktunya termakan oleh peristiwa yang tak tersirat sedikit pun di benak mereka,sedangkan sang preman telah tersadarkan dari tidur nya yang penuh kegelapan,dan ia takan lupakan kata-kata pak ustadz,dan kemudian berahirlah cerita ini, . . . . .
0 komentar:
Posting Komentar