Memancing ikan air laut adalah kegiatan, olahraga, hobi atau salah satu cara menangkap ikan dilaut dan dilakukan mulai dari pinggir pantai hingga ke tengah laut dengan menggunakan bantuan alat pemancing ikan.
Di air laut, memancing ikan pada zaman ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Memancing pinggir laut
2. Memancing tengah laut
3. Memancing permukaan laut
Selain itu kondisi saat memancing ikan di laut dapat dilakukan pada  siang hari (dari pagi hingga petang) dan juga malam hari. Namun semua  kegiatan memancing di laut kadang selalu tergantung juga dengan keadaan  cuaca di sekitarnya
FAKTOR CUACA
Tidak setiap pemancingan ikan di laut selalu berhasil dengan baik. Saat  memancing ikan dilaut, faktor cuaca atau faktor alam sangat berpengaruh  pada hasil tangkapan. Faktor cuaca biasanya tergantung dari bermacam  faktor.
Faktor Cuaca di atas permukaan laut
1. Matahari dan Bulan
Terik tidaknya matahari pada siang hari kadang mempengaruhi kegiatan  ikan. Memancing yang baik adalah saat menjelang pagi atau subuh, dimana  secara biologis ikan baru keluar dari tidurnya dan mencari makan.  Diteruskan hingga siang hari teriknya matahari yang terus bersinar tanpa  adanya mendung dan gelap.
Sedangkan di malam hari berpengaruh kepada ada atau tidaknya bulan. Pada malam hari memancing ikan yang baik adalah pada saat tidak ada bulan atau dengan kata lain pada saat tidak ada sinar. Karena air laut itu mengandung garam maka jika ada sinar bulan pada malam hari akan menyebabkan senar pancing yang ada di dalam air laut akan terlihat seperti menyala, itu diakibatkan karena adanya sinar atau cahaya dari atas permukaan air. Tetapi untuk memancing cumi-cumi atau udang lebih sering dilakukan pada malam hari justru disaat ada bulan adalah saat yang paling baik, karena hewan-hewan ini sangat tertarik kepada cahaya yang menyebabkan mereka mengumpul di permukaan laut disaat ada bulan. Itu sebabnya mengapa nelayan pada malam hari menggunakan lampu atau petromak untuk mencari ikan kecil, udang dan cumi-cumi.
2. Angin, Ombak dan Awan
Kecepatan angin juga mempengaruhi kegiatan ikan, karena besar tidaknya  ombak adalah akibat dari tiupan angin. Dari tiupan angin akan  mengakibatkan adanya ombak dan juga bisa berpengaruh kepada ada atau  tidaknya awan. Jika memancing di tengah teluk yang curam disaat ombak  besar ikan-ikan yang lebih kecil biasanya akan menuju ke teluk yang  mengakibatkan ikan-ikan besar juga ikut ke dalam teluk untuk mencari  mangsa.
Aliran angin juga tergantung dari cuaca dan musim. Jika mendung dan matahari terhalang atau redup, ikan laut juga biasanya akan berenang dan berada lebih kedalam air atau bahkan ke dasar laut. Disaat hujan atau musim hujan, ikan laut cenderung lebih sedikit karena salinitas air laut atau kadar garam pada air laut berkurang yang disebabkan oleh banyaknya air tawar yang terbuang ke permukaan laut juga ditambah oleh aliran muara sungai tempat air tawar terbuang ke tengah laut dan mengakibatkan ikan menuju ke tengah laut, ke dasar laut atau bersembunyi dikarang. Sedangkan jika hujan terjadi di tengah laut dan hanya sebentar apalagi ketika hujan baru reda kadang ikan akan bertambah lapar dan agresif.
FAKTOR CUACA DIDALAM AIR LAUT
1. Suhu air laut
Suhu air laut sangat berpengaruh pada ikan, jika terlampau panas ikan  akan lebih ke dalam laut atau ke tengah laut untuk mencari suhu yang  lebih dingin, tetapi pada suhu yang agak tinggi ikan akan lebih agresif  dalam mencari makan. Sedangkan jika suhu air laut terlampau dingin, ikan  akan kurang dalam selera makan dan kurang begitu agresif. Suhu air laut  daerah tropis berkisar antara 26 – 35 derajat celcius sedangkan pada  daerah kutub bisa mendekati nol derajat celcius.
2. Arus air laut
Arus air dipengaruhi oleh keadaaan laut sekitarnya. Banyak kejadian pada  saat situasi angin lemah, arus air bisa kencang atau pada saat angin  kencang arus air dalam laut justru lemah. Jadi arus air tidak  dipengaruhi oleh angin.
Jika arus air laut kencang dapat terlihat pada  mancing dasar oleh miringnya senar pancing ketika timah pemberat umpan  pancing dan mata kail sudah menyentuh dasar laut. Kadang mata kail dapat  bergeser sangat jauh atau bahkan tidak dapat menyentuh dasar laut.  Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan memberi pemberat yang lebih  besar. Seperti layaknya udara, air laut bergerak dari yang bersuhu  dingin menuju ke suhu yang lebih hangat. Pada daerah pertemuan kedua  arus inilah biasanya ikan banyak berkumpul.
3. Kejernihan air laut
Faktor kejernihan atau kekeruhan air laut juga patut diperhitungkan.  Kadang kekeruhan air yang buruk atau banyaknya sampah dapat menyebabkan  ikan berkurang. Saat yang lebih baik adalah pada keadaan laut sekitarnya  bening dan berwarna biru terang dan matahari bersinar terik. Kadang  perbedaan warna laut bisa diakibatkan oleh sinar matahari yang redup  atau terhalang oleh mendung, hal ini dapat menyebabkan air laut terlihat  keruh.

 

0 komentar:
Posting Komentar